Di tengah tantangan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, penting bagi generasi muda untuk memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap alam. Nah, salah satu cara menanamkan itu semua adalah melalui Program Adiwiyata di sekolah. Di SDIT Nurul Hayat, program ini menjadi bagian penting dalam menciptakan sekolah yang hijau, bersih, dan berbudaya lingkungan. Apa Itu Program Adiwiyata? Adiwiyata adalah program dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang bertujuan menjadikan sekolah sebagai tempat yang nyaman untuk belajar sekaligus menanamkan kebiasaan menjaga lingkungan sejak dini. Nama “Adiwiyata” sendiri berasal dari bahasa Sansekerta, yang berarti tempat yang agung untuk mendapatkan ilmu dan norma hidup. Jadi, sekolah Adiwiyata bukan sekadar tempat belajar akademik, tapi juga tempat mendidik siswa agar peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan di sekitarnya. Program ini punya beberapa tujuan utama, di antaranya: • Membentuk kebiasaan hidup bersih dan ramah lingkungan di lingkungan sekolah. • Menanamkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pelestarian alam. • Mengintegrasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam pembelajaran sehari-hari. • Mengajak seluruh warga sekolah, mulai dari guru, siswa, hingga orang tua, untuk aktif menjaga lingkungan. Sekolah yang menjalankan program Adiwiyata biasanya memiliki beberapa tanda khas, seperti: • Lingkungan sekolah bersih, hijau, dan asri. • Terdapat kebijakan sekolah yang mendukung pelestarian lingkungan. • Adanya kegiatan rutin seperti kerja bakti, tanam pohon, dan pengelolaan sampah. • Pembelajaran mengandung nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan. • Siswa, guru, dan warga sekolah aktif terlibat dalam kegiatan lingkungan. Ada empat pilar utama yang jadi dasar pelaksanaan program ini: 1.Kebijakan Sekolah yang Ramah Lingkungan Misalnya, larangan membuang sampah sembarangan, pembiasaan hemat energi, dan pelarangan penggunaan plastik sekali pakai. 2.Kurikulum Berwawasan Lingkungan Materi lingkungan hidup dimasukkan dalam pelajaran seperti IPA, IPS, bahkan Agama dan Bahasa Indonesia. 3.Kegiatan Partisipatif Siswa ikut aktif dalam kegiatan seperti daur ulang, membuat taman kelas, lomba kebersihan, dan kegiatan peduli lingkungan lainnya. 4.Pengelolaan Sarana Pendukung Misalnya menyediakan tempat sampah terpilah, menanam pohon, mengelola air dan listrik dengan bijak, serta membuat taman obat keluarga (TOGA). SDIT Nurul Hayat sudah mulai mengadopsi semangat Adiwiyata dalam keseharian sekolah. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain: •Menyediakan tempat sampah organik dan anorganik di berbagai titik sekolah. •Mengadakan program Selasa Bersih (SELASIH) yang rutin diikuti seluruh siswa dan guru. •Menanam dan merawat tanaman hias serta tanaman obat di lingkungan sekolah. •Mengajarkan materi lingkungan melalui pelajaran yang relevan dan kegiatan tematik. •Membiasakan siswa membawa botol minum sendiri untuk mengurangi sampah plastik. •Menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan sebagai bagian dari ibadah dan rasa syukur atas ciptaan Allah SWT. Dengan semangat Adiwiyata, SDIT Nurul Hayat tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga peduli dan bertanggung jawab terhadap bumi tempat kita hidup. Karena sejatinya, menjaga lingkungan adalah bentuk cinta kepada sesama dan kepada Tuhan.